Goresan HamidHeadline

Citroen Sang Arsitek Surabaya Tempo Dulu

beerita.id – Cornelius Cosman Citroen adalah seorang arsitektur berkebangsaan Belanda yang namanya selalu muncul bila ada pembahasan tentang arsitektur kolonial kota Surabaya.

Lahir di Amsterdam, Belanda pada tanggal 26 Agustus 1881 anak dari pasangan Levie Citroen dan Sara Levie Coltof, ayahnya seorang ahli pemotong berlian di Amsterdam.

Citroen yang kelak dikenal sebagai perancang bangunan kolonial di kota Surabaya menempuh pendidikannya di jurusan Arsitektur di Rijknormaalschool Amsterdam.
Pada tahun 1902 Citroen bekerja di kantor biro milik arsitek B.j Quendag dan J.F Klinkhamer selama 13 tahun (1902-1915) melalui biro tersebut kelak Citroen turut terlibat menggarap berbagai bangunan di Hindia Belanda (Indonesia).

Pada tahun 1907 Citroen diperbantukan mendesain markas perusahaan kereta api Hindia Belanda (Nederland-Indische Spoorweg Maatschappij, NIS) disini Citroen bekerja sebagai kepala kantor perusahaan.

Pada tahun 1915 Citroen pindah ke Hindia Belanda dan di tahun tersebut Citroen membuat perancangan Balai Kota Surabaya yang pertama kalinya dan di tahun 1920 perancangan Balai Kota Surabaya yang kedua dibuat, pada tahun 1925 baru dibangun dengan menggabungkan gaya arsitektur modern dengan iklim dan teknologi yang khas.

Tidak hanya Balai kota Surabaya Citroen banyak membangun sejumlah bangunan, baik rumah sakit, jembatan maupun rumah tinggal, diantaranya perbaikan gedung Societeit Concordia menjadi kantor BPM di jalan Veteran Surabaya (1917-1918), komplek pertokoan FA. Begeer, Van Kampen En Vos di jalan Tunjungan Surabaya (1917-1919), Darmo Ziekenhuis (RS Darmo) jalan raya Darmo Surabaya (1919), jembatan Gubeng (1923), perbaikan gedung Suikersyndicaat (kantor sindikat gula) di jalan Rajawali Surabaya (1925), rumah dinas wali kota Surabaya (1927), jembatan Wonokromo (1932), rumah tinggal di jalan Kayoon Surabaya (1932), Viaduct Kereta Api di jalan Pahlawan (1933), kantor Borneo Sumatra Maatschappij (Borsumij) di jalan Veteran Surabaya (1935).

Itu adalah beberapa karya Citroen yang masih bisa dilihat dan di nikmati oleh warga Surabaya sampai saat ini. Tidak hanya di kota Surabaya Citroen juga membangun villa di kota Lawang.

Di tahun-tahun terakhir dalam hidupnya Citroen bekerja sebagai Advisor Arsitektur di kota Surabaya, Citroen mengerjakan rancangan urban ekspansi kota Surabaya termasuk rancangan kota Ketabang, Ketabang adalah sebuah kelurahan di wilayah kecamatan Genteng Surabaya pusat, sebuah kelurahan yang terdiri dari banyak sejarah dan peninggalan Belanda berupa bangunan yang menjadi cagar budaya.
Citroen adalah anggota dari beberapa komite seperti komite pelarangan pembangunan dan juga pelayanan riset arkeologi (Archaelogical Advisory Service), Citroen juga merupakan pimpinan museum asosiasi antik di Surabaya.

Pada tanggal 15 Mei 1935 Citroen meninggal dunia akibat penyakit jantung yang dideritanya, Citroen di makamkan di pemakaman Kembang Kuning Surabaya.
Ini adalah sekelumit riwayat Cornelius Cosman Citroen seorang arsitek Belanda yang pruduktif dalam berkarya yang mewarnai bangunan-bangunan Surabaya tempo dulu.

Related Articles

Back to top button