HeadlineInspirationLifestyle

Futuristic Cyberpunk Karya Joyce Perezia di Rever Academy Hadirkan Imajinasi Masa Depan dalam Gaya Rambut

beerita.id – Masa depan tidak lagi sebatas prediksi. Ia hadir dan terasa di setiap aspek kehidupan, termasuk dalam gaya dan ekspresi personal. Karya berjudul Futuristic Cyberpunk dari Joyce Perezia Wilson Sutanto, yang ditampilkan dalam showcase kreatif Rever Academy, menjadi salah satu refleksi artistik tentang dunia yang terus berubah dan menyatu dengan teknologi.

“Saya terinspirasi dari dunia masa depan yang diliputi neon dan teknologi. Karya ini menjadi simbol perubahan zaman sekaligus refleksi bagaimana teknologi menyatu dengan identitas dan gaya hidup manusia modern,” ujar Joyce.

Karya ini menampilkan potongan hush cut dengan tekstur tajam, dipadukan dengan aksen poni hime cut dan layer disconnection. Gaya ini memberi kesan berani, edgy, dan kontemporer. Warna rambut menjadi elemen penting yang mendukung konsep cyberpunk. Joyce memilih tone biru silver untuk menciptakan kesan logam dingin seperti baja cair, dilapisi blue black di bagian ujung agar tetap memberi nuansa gelap dan misterius. Teknik pewarnaan ini menghasilkan tampilan yang kontras namun harmonis, seperti dunia manusia yang menyatu dengan mesin.

Elemen avant garde juga tampak kuat dalam karya ini melalui sanggul bergaya ke-Jepangan. Struktur sanggul yang sleek dan tajam dihiasi aksen logam bulat dan kristal. Desain ini memberi tampilan futuristik yang kaku sekaligus elegan, mengingatkan pada karakter-karakter dari film dan game dunia cyberpunk.

“Konsep ini tidak hanya estetik, tapi juga naratif. Saya ingin menyampaikan bagaimana masa depan bukan lagi hal yang jauh, karena kita sudah hidup di era AI dan virtual reality,” tambahnya.

Menurut Marina Adia, Art Director Rever Academy, karya Joyce mencerminkan karakter para peserta akademi yang tidak hanya terampil, tapi juga visioner.

“Joyce adalah bagian dari Rever Hair Future Artist. Di Rever, kami tidak mengajarkan mereka untuk mengikuti tren. Justru kami dorong mereka untuk menjadi pencipta tren,” ungkap Marina.

Marina juga menegaskan bahwa kebebasan berekspresi adalah fondasi penting dalam proses belajar di Rever Academy.

“Kami beri mereka ruang untuk mengeksplorasi ide dan membangun identitas visual sendiri. Karena saat mereka lulus, mereka tidak hanya siap kerja, tapi siap membuka salon dengan karakter yang kuat,” lanjutnya.

Melalui Futuristic Cyberpunk, Joyce Perezia menunjukkan bahwa rambut bukan sekadar bagian dari penampilan. Ia adalah media ekspresi, jembatan antara identitas dan teknologi, serta panggung untuk membayangkan masa depan dengan cara yang berani dan penuh gaya.

Back to top button