Goresan HamidHeadline

Jane Paterson Pelukis Wanita Amerika Yang Inovatif

beerita.id – Jannie Christine Peterson lahir di Elgin, Illinois Amerika pada tanggal 12 November 1876, bakat melukisnya sudah terlihat ketika Jannie Peterson masih kanak-kanak, ibu Peterson sangat bangga dengan bakat putrinya juga keluarganya turut andil mendorong Jannie Peterson menjadi seorang seniman.

Ketika Jannie Peterson mendaftar dan diterima di Pratt Institute yang bergengsi di New York, selama di sana Peterson belajar di bawah bimbingan Arthur Wesley Dow. Setelah lulus pada tahun 1901 Peterson melanjutkan studinya untuk memperdalam melukis dengan cat minyak dan cat air di Art Students League di New York City.
Pada tahun 1912 Peterson mengajar cat air di Art Students League bersama dengan Seniman Frank DuMond dan akhirnya Peterson menjadi Drawing Super Visor di Brooklyn Public School.
Sebagai seorang seniman yang masih muda Jannie Peterson mengembangkan pendidikannya dengan cara mengikuti tur besar tradisional Eropa, yaitu salah satu cara terbaik bagi seniman muda untuk melihat karya seni tertentu dan belajar langsung dari para maestro. Pada kesempatan ini Peterson belajar dengan Frank Brangwyn di Venesia dan London, dengan Joaquin Sorolla di Madrid , dengan Jacques Blanche dan Andre L’ Hote di Paris. Di bawah arahan mereka Jannie Peterson memperoleh pengetahuan yang beragam mengenai teknik melukis dan komposisi.

Ketika belajar di Paris Jannie Peterson juga bertemu dengan Gatrude dan Leo Stein. Peterson menjadi pengunjung tetap berbagai pertemuan para seniman diantara para tamu itu ada nama Pablo Picasso dan Henry Matisse.
Selama ia tinggal di Paris Peterson banyak terpengaruh Impresionisme, ekspresionisme, Fauvisme dan awal kubisme. Peterson sedikit banyak terstimulasi terhadap karya Impresionisme yang dipromosikan oleh Cezanne, Matisse, dan Picasso. Di sini terlihat karya-karyanya terpengaruh oleh beberapa bagian dari Impresionisme, Neo Impresionisme, dan Pasca Impresionisme, serta Art Nouveau, Nabi, dan Fauvisme yang ia kembangkan tanpa harus menjadi bagian dari aliran seni lukis.
Tahun 1909 Jannie Peterson resmi mengubah namanya menjadi Jane Peterson. Pada tahun 1910 para kritikus seni mencatat bahwa garis, warna, dan disain pada karya-karya Jane Peterson tidak seotonom para Impresionis, ia lebih banyak menunjukkan ekspresi emosional.
Dari tahun 1910 hingga 1916 Jane Peterson semakin terkait dengan gaya sesama pelukis Amerika yaitu Maurice Prendergast, mereka memiliki minat yang sama dalam hal subyek, juga keduanya sama-sama berpergian dan belajar di Inggris, Italia, dan Perancis. Keduanya memiliki ketrampilan teknis yang sebanding dalam observasi yang cermat dan sama-sama menyukai subyek berwarna-warni seperti tepi laut, taman, dan jalan raya yang rame.
Kedua seniman tersebut lebih mengutamakan efek visual yang didominasi warna daripada gambar yang rinci, namun gerakan linier Peterson lebih agresif mengalir dibanding dengan Prendergast, walau keduanya sama-sama memiliki gaya yang unik.
Selama perang Dunia ke I Jane Peterson melukis subyek yang berorientasi pada perang hal ini ia lakukan untuk kepentingan Liberty Loans dan Palang Merah Amerika.
Lukisan-lukisan Jane Peterson terkenal dengan pemandangan pelabuhan Gloucester, perahu-perahu di Venesia, aktifitas di kota New York dan juga lukisan-lukisan orientalisnya yang eksotik tentang Afrika Utara dan Konstantinopel (Istanbul) ini adalah pengalamannya ketika melakukan perjalanan seorang diri ke Mesir dan Aljazair pada tahun 1910, pada tahun 1924 Jane Peterson menghabiskan 6 bulan di Negara Turki.
Pada tahun 1925 Peterson menikah dengan Mortiz Bernard Philippe seorang pengacara yang 25 tahun lebih tua darinya. Ia tinggal di rumah musim panasnya di Ipswich, Massachusetts disini Jane Peterson lebih banyak melukis pemandangan, bunga, pantai, dan dermaga. Pada tahun 1938 American Historical Society menobatkan Jane Peterson sebagai individu paling luar biasa tahun ini. Setelah kematian suaminya Peterson melanjutkan studinya dan bepergian ke luar negeri. Pada tahun 1939 ia menikah dengan suami keduanya James S. MaCarthy seorang dokter terkemuka di New Haven, mereka berpisah dalam waktu 1 tahun dan kemudian bercerai.
Pada tahun 1950 an tangan Peterson telah menjadi lumpuh akibat dari radang sendi terpaksa aktifitas Jane Peterson menjadi terganggu sehingga ia jarang melukis. Jane menghabiskan 5 tahun terakhir hidupnya dengan keponakannya yang merawatnya di Kansas, sampai ia meninggal pada tanggal 14 Agustus 1965 dalam usia 88 tahun di Leawood, Kansas Amerika.
Jane Peterson adalah salah satu seniman paing inovatif di Amerika. Dalam karyanya dari lanskap hingga lukisan benda mati ia melakukan pendekatan tradisional dalam melukis dengan seni pelopor kaum Impresionis, Paska impresionis, ekspresionis, dan Fauves.
Jane Peterson adalah pelukis Impresionis dan ekspresionis Amerika yang karya-karyanya menggunakan sapuan warna-warna yang cerah dan spontan, selama hidupnya Jane Peterson melakukan lebih dari 80 kali pameran tunggal. Karya-karyanya disimpan di Metropolitan Museum of Art New York, Museum of the City of New York, National Museum of Wonen in Art, Hirshhorn Museum di Washington DC, dan lain lain.

disarikan dari J. Jonathan Joseph. Jane Peterson, an American Artis. Boston 1981. -Charlotte Streiffer Rubinstein, the First American Women Artists Women’s. -Dan beberapa kliping.

Related Articles

Back to top button