beerita.id – Al Zamatkhan Al Husaini, atau Al Madhon, merupakan marga keturunan Arab yang berasal dari wilayah Hadramaut kuno. Mereka bermigrasi dan kemudian menetap di bumi Nusantara sejak ratusan tahun yang lalu. Marga atau klan ini banyak tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Nama Azmatkhan merupakan penggabungan dua kata dari bahasa Urdu; ‘Azmat’ berarti mulia atau terhormat , ‘khan’ berarti komandan, pemimpin/raja, atau penguasa. Azmatkhan dengan demikian , memiliki makna ‘pemimpin yang dihormati’.

Kaum dengan marga Azmatkhan merupakan keturunan Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Alawi Ammulfaqih yang merupakan keturunan dari Sayyidinah Husain bin Ali yang lahir sekitar tahun 574 Masehi. Sayyid Abdul Malik bermigrasi dari Hadramaut menuju India pada abad ke 14 Masehi. Dia menikah dengan putri bangsawan Naserabad dan mendapatkan gelar Azmat Khan. Keluarga Azmat Khan inilah yang menjadi leluhur Wali Sanga, sang sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Karena sejarah yang panjang dan perkawinan dengan penduduk lokal yang terus berjalan, maka secara fisik keturunan Azmatkhan tak lagi dapat dibedakan dengan penduduk setempat. Di tanah air baru mereka yang waktu itu masih dikenal dengan nama Nusantara, tak sedikit keturunan Azmatkhan yang memiliki gelar kebangsawanan lokal, seperti Raden, tubagus, masagung/masayu, kemas atau nyimas. Mereka mempertahankan marga Azmatkhan dan juga gelar kebangsawanannya.
Tercatat dalam sejarah, keturunan Azmatkhan mendirikan beberapa kerajaan di Asia Tenggara. Di antaranya: Kesultanan Banten, Kesultanan Palembang, Kesultanan Pajang, dan kerajaan Sumedang Larang. Selain itu, mereka juga memimpin Kerajaan Champa, Kerajaan Pattani, Kesultanan Kelantan, Kesultanan Cirebon, dan Kesultanan Demak.
Tokoh terkenal dari kalangan keluarga Azmatkhan yang mewarnai sejarah Indonesia adalah Jamaluddin Akbar Azmatkhan Al Husaini dan keturunannya yang menjadi Wali Sanga. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim Azmatkhan (Sunan Gresik), Raden Rahmat Azmatkhan (Sunan Ampel) yang juga dikenal sebagai pendiri kota Surabaya, Raden Maulana Makdum Ibrahim Azmatkhan (Sunan Bonang), Raden Qosim Azmatkhan (Sunan Drajad), Sayyid Ja’far Shadi Azmatkhan (Sunan Kudus), Maulana Ishaq Azmatkhan (Sunan Giri), Raden Said Azmatkhan (Sunan Kalijaga), Raden Umar Said Azmatkhan (Sunan Muria), Syarief Hidayatullah Azmatkhan (Sunan Gunung Djati), dan Maulana Hasanuddin (Raja Banten pertama).
Selain itu, ada juga Sri Susuhunan Abdurahman (Raja Palembang pertama), Pati Unus (Raja Demak yang kedua), Sayyid Fatahillah (pendiri kota Jakarta), Ahmad Dahlan Azmatkhan (pendiri Muhammadiyah), Hasyim Asy’ari (pendiri NU), Sayyid Alwi Azmatkhan (pemberi nama NU), dan pahlawan Nasional KHM Mansur dari nasab ibu.