Goresan HamidHeadline

Kenangan Yang Hilang Di SD Al-Irsyad

beerita.id – Kenangan indah di masa kecil adalah cerita yang selalu menempel di memori otak kta, inilah perasaan yang selalu saya alami ketika melihat sebuah foto lama, memori saya selalu kembali ke masa-masa itu dan tentu membawa begitu banyak kenangan.
Adalah sebuah foto bangunan sekolah dasar dimana dulu saya pernah duduk mengenyam pendidikan di masa kanak-kanak. Tak jauh dari tempat tinggal saya, ya sekitar 100 meter terdapat sebuah sekolah yang bernama SD Al-Irsyad, sekolah ini berdiri jauh sebelum kemerdekaan negara kita. Sekolah ini terletak di jalan Sultan Iskandar Muda no 46 Surabaya, sebelumnya jalan ini bernama Danakarya. Al-Irsyad cabang Surabaya secara resmi dibuka pada tanggal 21 Januari 1919 dan baru pada tahun 1924 sekolah Al-Irsyad memiliki gedung yang berdiri sampai sekarang di Sultan Iskandar Muda.

Rutinitas pelajaran sehari-hari dari sekolah dasar ini, dimulai pukul 7 pagi ketika bel berbunyi tanda pelajaran akan dimulai, tapi kami tidak langsung memasuki kelas, sebelumnya murid-murid dengan disiplin berbaris rapi dalam tiga baris untuk masuk kelas satu persatu. Setelah murid-murid masuk, kami duduk dibangku masing-masing lalu berdiri untuk menyambut guru dengan ucapan assalamu’alaikum yang dilanjutkan dengan berdoa dan pelajaranpun langsung dimulai.
Bangunan sekolah terdiri dari dua sisi yang berhadapan, bangunan kiri yang diperuntukkan untuk kelas murid laki-laki dan bangunan kanan untuk murid perempuan, di tengah-tengahnya terdapat lapangan rumput tempat kami bermain ketika jam istirahat. Lapangan ini berfungsi sebagai halaman tempat murid-murid dan para guru melakukan upacara juga lapangan ini digunakan sebagai tempat olahraga pada pelajaran pendidikan jasmani, kami selalu menyebut dengan singkatan PD. Sedang di bagian belakang sekolah terdapat dua kelas untuk murid-murid Taman Kanak-kanak yang didepannya terdapat pohon-pohon Trembesi yang tua dan sangat besar.
Yang saya ingat biasanya pagi hari di hari Senin udara segar yang saya hirup bercampur dengan bau rumput yang baru dipotong terasa nyaman, ternyata Pak Nuli selaku tukang kebun yang rajin memangkas rumput di halaman sekolah. Pak Nuli dan keluarganya tinggal dibagian belakang sekolah, istrinya Buk Ana ditemani Buk Ja berjualan pecel dan kue di samping belakang sekolah.
Saya masih teringat nama-nama guru pengajar seperti Pak Djafar yang penyabar, Pak Wahid yang sedikit keras, Pak Mantusi, Pak Yetno, Pak Narto, Pak Zubaidi dan beberapa guru yang mengajar agama seperti Ustad Awad Ubaid, Ustad Muhammad Bazargan dan nama kepalah sekolah yaitu Pak Abdurahman Syagran. Setelah lulus dari sekolah dasar saya tidak pernah berjumpa lagi dengan guru-guru tersebut, hanya sekali itupun sekitar 20 tahun kemudian, saya bertemu Pak Yetno guru yang mengajar Matematika, dia terkejut memandang saya dengan mata lelahnya antara ingat dan lupa, lalu saya hampiri ternyata Pak Yetno masih ingat, pertemuan yang mengharukan walau berlangsung dalam beberapa menit.
Dalam sejarahnya SD Al-Irsyad walau berbasis Islam tapi pernah juga memiliki pengajar yang non muslim seperti Pak Lomban yang mengajar pelajaran Berhitung.
Sewaktu kami duduk di bangku sekolah dasar, SD Al-Irsyad sering menjadi juara lomba antar sekolah sekecamatan dan juga penghargaan-penghargaan sering diperoleh karena prestasi yang diraih.
Banyak dari Alumni SD Al-Irsyad yang sukses di masyarakat seperti menjadi mentri, olahragawan, dokter, rohaniawan, seniman, musisi dan lainnya.
Tapi sayang dalam beberapa dekade ke belakang, mungkin karena keperluan bangunan ini dihancurkan untuk dibangun menjadi gedung sekolah yang bertingkat. Memang tampak lebih mega, tapi semua kenangan itu hilang tak berbekas, tak ada lagi bau rumput yang khas dan segar, tak ada lagi bekas goresan coretan di bangku kayu sekolah.
Andy Warhol seorang seniman asal Amerika mengatakan ” Bagian terbaik tentang foto adalah ketika orang-orang di foto itu berubah, memori yang ada didalamnya tidak akan berubah” hanya lewat beberapa foto yang tak akan pernah berubah, yang sempat saya simpan untuk melihat dan membuka kembali kenangan yang hilang itu.

Related Articles

Back to top button