GlobalGoresan HamidHeadline

Membedah Kota Paris yang tak Pernah Habis Untuk Dijelajah

beerita.id – Sungai Seine merupakan sungai yang utama di Perancis di bagian barat laut , sungai ini melewati dan membelah kota Paris antara Paris selatan dan Paris utara dan dikota Paris sungai digunakan sebagai jalur lalu lintas air yang juga sebagai tujuan wisata.

Dari katedral Notre-Dame de Paris saya berjalan kaki menyusuri kota Paris sampai di jembatan Pont Notre-Dame dengan jarak sekitar 800 meter.

Foto : beerita.id

Jembatan Pont Notre-Dame adalah salah satu jembatan yang terkenal yang menghubungkan antara kota Paris utara dan Paris selatan, merupakan salah satu jembatan yang tertua di Paris setelah jembatan Pont Neuf.

Pont Notre-Dame dibangun sejak jaman pra Romawi. Dalam sejarahnya jembatan ini beberapa kali mengalami pembangunan ulang, dari jembatan kayu yang dibangun suku Celtic Parisi di abad ke 3 SM lalu dibangun berulang-ulang selama ber abad-abad dari bahan kayu sampai batu.

Sampailah pada akhirnya insinyur Jean Resal membangun jembatan dengan panjang 105 meter dengan lebar 20 meter yang diresmikan pada tahun 1919 oleh Presiden Raymond Poincare yang bertahan sampai sekarang.

Di sebelah kanan jembatan dari bagian utara terdapat bangunan kuno yang bernama Hotel Dieu de Paris adalah sebuah rumah sakit tertua di kota Paris.

Foto : beerita.id

Rumah sakit ini didirikan oleh Sant Landry pada tahun 651 masehi dan bisa jadi merupakan rumah sakit tertua di dunia yang beroperasi secara terus menerus.

Hotel Dieu adalah rumah sakit satu satunya yang dimiliki kota Paris hingga awal abad ke 17. Rumah sakit Dieu beberapa kali mengalami renovasi akibat dua kali mengalami kebakaran serius yang terjadi pada tahun 1737 dan 1772 yang menghancurkan sebagian besar hotel dan menewaskan banyak pasien.

Banyak penelitian yang dikembangkan juga para dokter dan ahli bedah terkenal yang berpraktik di rumah sakit ini seperti Jean Mery seorang ahli bedah dan perintis anatomi Perancis, Forlenza ahli mata, Bichat sebagai bapak Patologi modern, Proust, Trousseau dan lain lain.

Kota Paris memang banyak menyimpan sejarah saya meng ibaratkan seperti buku. Yang tak pernah habis untuk dibaca.

Related Articles

Back to top button