beerita.id – Muhammad Al Tuwy atau biasa dipanggil Amak Atuwy adalah seorang pejuang Revolusi yang lahir di Surabaya pada tanggal 29 September 1927.
Semasa pertempuran di Surabaya pada tahun 1945 Amak Al Tuwy bergabung bersama TKR (Tentara Keamanan Rakyat) bagian Surabaya Utara, di bawa komando Cak Dul Arnowo dan Bung Tomo.

Nama Amak Al Tuwy tidak bisa dipisahkan dari peristiwa besar yaitu terbunuhnya perwira tinggi Inggris Brigadir Jendral Aubertin Walter Sothern (A.W.S) Mallaby yang memicu pertempuran 10 November 1945 yang monumental.
Namun siapa sosok dibalik pembunuh Jendral Mallaby tak pernah diungkap atau disebut secara jelas. Amak Al Tuwy menulis di Harian Sore surabaya Post, menurut ulasannya pemuda penembak Mallaby tersebut bernama Abdul Azis yang berasal dari kawasan Ampel. Abdul Azis tercatat sebagai anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dari kesatuan wilayah Sambongan. Hal ini diperkuat oleh pegiat sejarah Surabaya Kuncarsono bahwa yang diungkapkan Amak Al Tuwy di harian Surabaya Post bukan tanpa dasar, sebab Amak Al Tuwy merupakan salah seorang pelaku sejarah dalam pertempuran itu sendiri, tapi Abdul Azis sendiri tidak ikut memberi kesaksian, hal ini menurut Kuncarsono, usai menembak Mallaby Abdul Azis melapor kepada salah satu tokoh TKR Doel Arnowo dan setelah mendapat laporan makan Doel Arnowo meminta Abdul Azis untuk merahasiakannya.

Menurut Azam Al Tuwy putra dari Amak Al Tuwy malahan teman teman seperjuangan Amak Al Tuwy berpendapat bisa jadi peluru dari senjata Amak Al Tuwy sendiri yang mengenai Jendral Mallaby. Karena para penembak tersebut secara bersamaan memuntahkan pelurunya dari jarak sekitar 75 meter dari sungai Mas disamping Jembatan Merah.
Mengingat Amak Al Tuwy adalah sosok pejuang yang rendah hati tidak pernah memamerkan jasa jasanya dan selalu menyembunyikan tanda penghargaan atas jasa jasa yang diberikan negara kepadanya.
Dalam karirnya Amak Al Tuwy pernah menjadi kepala redaksi Koran Suara Rarakyat, sebelumnya menjadi wartawan, juga sebagai penasihat Koran Surabaya post dan sebagai Penerbit Surat Kabar Indonesia cabang Jawa Timur dan sejumlah jabatan yang lain.
Amak Al Tuwy meninggal di Surabaya pada usia 82 tahun tepatnya pada tanggal 2 Maret 2009 dan dimakamkan di pemakaman Arab Pegirikan Surabaya.