Beerita.id – Sejak dikenalkan di Jakarta pada 2017 silam, program IDX Incubator yang diinisiasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) terus bergulir. Tak hanya di Ibu Kota, program serupa juga dilakukan di Bandung dan Surabaya. Bedanya, di dua kota terakhir, ajang yang memberi kesempatan perusahaan start up berbasis digital untuk lebih mengembangkan bisnisnya itu, dimulai pada akhir 2018 lalu.
Khusus untuk Surabaya, total ada 14 digital start up yang mendapat pembinaan langsung. Selama enam bulan, BEI atau IDX akan memberikan pendampingan berupa mentoring, training, dan pembelajaran.
”Harapan kami tentunya adalah agar teman-teman start up ini berkembang dan melakukan IPO ke depannya,” kata Cita Mellisa Kepala IDX Incubator Jawa Timur.

Lebih lanjut, Cita menjelaskan selama masa pendampingan, IDX sudah menyiapkan 6 modul. Pertama adalah Idea Validation.
Di tahapan ini, peserta akan melakukan exercise untuk memvalidasi idenya, apakah akan diminati masyarakat serta model bisnisnya dapat memberi revenue sesuai yang diharapkan.
Modul kedua adalah Product Development, kemudian disusul Traction yang banyak membahas tentang marketing strategy dan branding. Modul keempat adalah Business Development.
Tak hanya itu saja, peserta juga mendapatkan modul kelima yang berisi tentang paperwork atau tata kelola perusahaan. Mulai dari bagaimana mengurus akuntansi, pajak, administrasi, proyeksi keuangan dan hukum bisnis yang baik.
Terakhir, modul keenam berisi tentang Capital Market atau panduan bagi perusahaan start up yang sudah siap untuk go public.
”Dari sini, kami ingin perusahaan start up bisa mengetahui bagaimana mengurus dan membesarkan perusahaan dari hulu ke hilir,” jelas Cita.
Nah, setiap selesai pembahasan satu modul, IDX akan mengundang praktisi untuk mengisi founder sharing session. Beberapa nama tercatat pernah mengisi sesi ini. Di antaranya founder Beerita.id Panji Dwi Anggara dan pakar di bidang industri perhotelan Yulianto Sumarto.

”Semua harus kembali pada kemampuan memasarkan diri. How to make a great brand identity,” ucap Panji.
Hal senada juga diutarakan oleh Yulianto. Pria yang puluhan tahun malang melintang di industri hospitality itu menegaskan pentingnya membuat blue print dari setiap rencana bisnis yang ada. ”Target itu harus jelas dan terstruktur,” tegas dia.
Untuk pemateri modul berasal dari kalangan yang expert di bidangnya. Sebut saja Vice President Corporate Affairs Go-Jek Michael Reza Say, CTO Warung Pintar Sofian Hadi Wijaya, dan Arief Darmawan Co Founder EACIIT.
Adapun start up yang ikut dalam program IDX Incubator Surabaya adalah Sansekerta Indonesia, Teman Dokter, Ternaknesia, OTEBE Smart, Tuupai, Bisnis Resto, Maempedia, Fish Gator, Juggle Jack, SiManPro, Loveusaha.com, 1001Malam.com, Ojesy, dan Vojomusic. (bee 4)