Naji Al Ali dan sosok Handala ciptaannya
beerita.id – KISAH DIBALIK SOSOK HANDALA. Saya ingin sedikit bercerita tentang sosok Handala, bocah dengan pakaian compang-camping yang
selalu hadir di karikatur ciptaan seniman Palestina, Naji al Ali (1938-1987). Beliau adalah kartunis Palestina terbesar dan terkenal karena kritik-kritik politiknya pada Rezim Dunia Arab maupun Israel. Handala digambarkan sebagai saksi kebijakan dari peristiwa yang digambarkan dan pembaca tidak pernah melihat wajah Handala karena punggungnya selalu menghadap kita.
Handala mewakili masyarakat kebanyakan, sekaligus mewakili “kesaksian”. Naji Al Ali pada tahun 1985 perna menuturkan kisahnya kepada Radwa Ashour seorang novelis Mesir bahwa karakter ikoniknya melambangkan masa kecilnya yang hilang saat ia melarikan diri dari sebuah desa tempat tinggalnya dekat Nazareth dan ini merupakan mandat Inggris untuk Palestina, dengan berdirinya negara Israel pada tahun 1948 dan terjadilah pengungsian besar besaran bangsa Palestina yang terkenal dengan sebutan Nakba yang berarti bencana. Sejak itu Handala dijadikan ikon perlawanan Palestina atas ketidakadilan.
Dia (Handala) adalah usia saya ketika saya terusir dari Palestina dan sampai sekarangpun saya masih diusia itu. Naji Al Ali mengatakan karakter Handalah adalah semacam Ikon yang melindungi jiwaku dari jatuh setiap kali aku merasa letih, anak itu seperti memberikan percikan air di dahiku, menyadarkanku dan menghindariku dari kelalaian serta kehilangan, dia (Handala) bagai anak kompas yang menunjuk dengan mantab ke arah Palestina, bukan hanya secara Geografis namun Palestina dalam arti kemanusiaan. Dari karikatur yang dibuatnya dan kritik-kritik pedas, pada tanggal 22 Juli 1987 terjadi upaya pembunuhan terhadap dirinya. Naji al-Ali ditembak di London. Lima minggu kemudian, tepatnya 29 Agustus 1987, beliau menghembuskan nafas yang terakhir dalam usia 49 tahun. Selama hidupnya Naji Al-Ali telah menghasilkan kurang lebih 40 ribu karya karikatur.