Teratai Monet
beerita.id – Setiap pelukis mempunyai kecintaan khusus terhadap obyek yang dilukisnya, seperti pelukis Vincent Van Gogh (1853-1890) yang jatuh hati pada obyek bunga matahari yang dilukisnya berulang kali selama karirnya sebagai pelukis, pelukis Edgar Degas (1834-1917) yang tertarik dengan obyek penari-penari baletnya, tak luput juga dengan pelukis Claude Monet (1840-1920) yang tertarik dengan obyek favoritnya yaitu tanaman ‘Teratai’ yang dilukisnya antara tahun 1897-1920. Monet melukis sekitar 250 pemandangan air dengan bunga-bunga teratainya.
Lukisan cat minyak karya pelukis Impresionis Perancis ini menggambarkan kolam sekitar taman bunga di rumahnya di Givency, yang digarap secara produktif selama 30 tahun hidupnya. Monet pernah berkata “Bunga teratai adalah perpanjangan hidup saya. Tanpa air, teratai tidak bisa hidup, begitu pula saya tanpa seni”. Pada periode awal seri teratai yang dilukisnya antara tahun 1897-1899 memberikan hasil yang paling sederhana, dengan berjalannya waktu Monet mulai menderita katarak dan ini tentu berpengaruh terhadap karya-karya yang dibuatnya.
Sekitar tahun 1914 Monet mulai mengalami penurunan pengelihatan dan ini berdampak besar pada karya-karyanya sehingga menggagalkan proses kekaryaannya, saat itu lukisannya terombang ambing dalam tingkat ketidak jelasannya dan juga akurasi warna. Saat itu Monet mengatakan kepada penulis Francois Thie Bault-Sisson bahwa “Warna merah mulai terlihat keruh, dan lukisan saya semakin gelap”.
Dokter menyarankan kepada Monet untuk melakukan oprasi katarak tapi Monet agak ragu. Monet diberi obat tetes untuk mengurangi gejala kataraknya, ini membuat Monet sangat gembira tapi kegembiraannya tidak berlangsung lama, karena gejalanya kambuh lagi akhirnya Monet menyetujui saran dari dokternya untuk melakukan oprasi yang dilaksanakan pada awal 1923 tapi hasil oprasi ini tidak memuaskan sang Seniman. Monet merasa jengkel dan menghancurkan beberapa kanvas setelah oprasinya itu. Setelah dua tahun berlalu Monet mengalami beberapa kali oprasi dan menerima lensa khusus, Monet sangat senang karena bisa melanjutkan kerjanya, ia mengoreksi kembali karya-karyanya yang tak terselesaikan yang dikerjakannya sebelum oprasi.
Dalam dekade terakhir hidupnya Monet memulai serangkaian komposisi monumental yang menggambarkan kolam dengan bunga teratai yang subur di tamannya di Giverny yang terletak di Barat Laut Perancis. Karya ini lebih dikenal dengan karya besarnya ‘Grandes Decorations’ of Waterlilies’ dibuat dengan ukuran kanvas sepanjang 91 meter dan tinggi 2 meter, terbentuk dari 40 panel berskala besar yang dikerjakan Monet dari tahun 1914 sampai 1920. Lukisan ini sebagian disumbangkan oleh Monet ke negara Perancis sebagai hadiah kemenangan dalam Perang Dunia Pertama pada tahun 1918 yang dipajang di Museum I’Orangerie di Place de la Concorde di sebrang Musse d’Orsay Paris.