Goresan HamidHeadline

Von Faber Pendiri Museum Surabaya

beerita.id – Terik matahari bulan Juli di kota Surabaya cukup menyengat, tapi tidak menyurutkan semangat saya untuk mengunjungi pemakaman Kembang Kuning di jalan Pakis. Komplek pemakaman ini berisi makam orang-orang Eropa, Yahudi, Tionghoa dan Jawa.

Makam orang Jawa berada di sisi barat, makam orang Eropa dan Tionghoa bercampur menjadi satu terletak di sisi selatan dan timur, sedang makam orang Yahudi berada di sebelah utara yang dikelilingi oleh dinding yang cukup tinggi.

Saya penasaran ingin berkunjung dan melihat makam GH Von Faber, orang sering menyebutnya sebagai bapaknya Surabaya tempo dulu yang dikenal juga sebagai tokoh pendiri museum Surabaya, untung rasanya ketika saya bertemu seorang pria petugas krematorium yang berbaik hati yang mengantar saya ke makam Von Faber yang terletak di Blok X no 806C.

Faber mempunyai nama lengkap Godfried Hariowald Von Faber yang dilahirkan di kota Surabaya pada tanggal 1 Desember 1899, ayahnya seorang hakim dan pengacara yang berdarah Jerman-Belanda sedang ibunya seorang wanita Belanda.

Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah di kota Surabaya Von Faber meneruskan pendidikannya di Belanda. Setelah menyelesaikan pendidikannya Von Faber kembali ke kota kelahirannya.

Di Surabaya Von Faber bekerja sebagai wartawan di koran Surabaia Niewsblad, setelah itu pindah kerja di surat kabar Nieuw Soerabaia Courant lalu ke De Indische Courant.

Von Faber mempunyai pengetahuan yang luas tentang kota Surabaya dari sinilah Von Faber mendapat kepercayaan dan perintah dari pemerintah kota surabaya (Gemeente) untuk menulis buku-buku tentang Soerabaia tempo doeloe. Dari hasil penulisan ini maka lahirlah buku-buku Oud Soerabaia dan Nieuw Soerabaia.

Ketika Jepang menduduki Indonesia, De Indische Courant di hancurkan dan hanya Von Faber yang selamat, karena Von Faber mengatakan kepada tentara Jepang bahwa dia seorang keturunan Jerman dan tentara Jepang membiarkan Von Faber, pada saat itu negara Jepang berkoalisi dengan Jerman. Tentara Jepang memerintahkan Von Faber untuk merawat museumnya.

Setelah menyelesaikan bukunya Er Wardeen Stad Geboren (Lahirnya sebuah kota) pada tahun 1953, dua tahun kemudian tepatnya pada tanggal 29 September 1955 Von Faber meninggal dunia dan di semayamkan di pemakaman Kembang Kuning.

Makam Von Faber cukup terawat setelah di renovasi wali kota Surabaya. Di makam ini tertulis kata-kata mutiara yang di tulis dalam bahasa Belanda, yang berbunyi Hier Rust Mijn Lieve Man En Vader : GH Von Faber : Geb Soerabaia 1 dec 1899 overl, 29 September 1955. Hij ruste in vrede Mama an Ruud. Yang artinya : “Di sini beristirahat suamiku dan ayah tercinta” GH. Von Faber yang lahir di Surabaya 1 Desember 1889 dan meninggal 29 September 1955. Dia telah beristirahat dalam damai wahai istriku dan anakku Ruud.


Von Faber adalah seorang penulis yang cinta Surabaya, ketika orang-orang Belanda pulang ke negeri mereka, Von Faber memilih untuk tetap tinggal di Surabaya, disamping sebagai penulis Von Faber juga seorang sejarawan dan budayawan, Karya-karya Von Faber menjadi rujukan peneliti sejarah Surabaya.

Related Articles

Back to top button