Goresan HamidHeadline

Romantisnya Menyusuri Kanal di Amsterdam

beerita.id – Kota Amsterdam memang terkenal dengan wisatanya yang ciamik. Ibu kota Belanda ini memiliki berbagai rujukan destinasi. Salah satu yang wajib dikunjungi oleh pelancong adalah wisata kanal Amsterdam.

Maklum, kota yang ramah bagi pesepeda ini memiliki lebih dari 100 km kanal dan 1500 jembatan, Bahkan jumlah kanalnya melebihi Venesia dan jembatannya pun melebihi kota Paris. Terspar 3 kanal utama yaitu Herengracht, Prinsengracht dan Keizergracht.

Kanal-kanal di Amsterdam dibangun pada abad ke 17 pada zaman Keemasan Belanda dan kanal merupakan jantung kehidupan bagi orang Belanda. Adanya kanal-kanal yang indah di kota Amsterdam membuat kota ini di juluki sebagai Venesia dari Utara, pada tahun 2010 UNESCO memasukkan kanal-kanal yang berada di Amsterdam sebagai warisan budaya dunia.

Seiring perkembangan waktu kanal-kanal tersebut difungsikan sebagai tempat wisata air. Kita bisa menyewa perahu yang dipatok dengan harga 16 Euro (sekitar Rp 265 ribu) dengan durasi keliling sekitar 1jam, kita bisa menyaksikan peninggalan-peninggalanseperti gedung-gedung yang bersejarah, gereja tua dan juga kita bisa melihat dari atas perahu bagian kota Amsterdam yang indah.

Banyak sekali tempat wisata yang terkenal di sekitar kanal Amsterdam seperti di sekitaran Prinsengracht.


Saya mengunjungi gereja tertua di Amsterdam yaitu Westerkerk atau Gereja Barat, gereja ini adalah gereja Protestan yang dibangun antara tahun 1620-1631. Di dalam area gereja terdapat makam pelukis terkenal dunia yaitu Rembrandt van Rijn (1606-1669).

Di samping bangunan Westerkerk terdapat menara yang terkenal yang bernama Westertoren yang memiliki tinggi 85 meter hingga terlihat dari kejauhan.

Tak jauh dari menara Westertoren kita akan menjumpai Anne Frank tepatnya di Prinsengracht 263-267 yang dijadikan museum. Anne Frank (1929-1945) gadis Yahudi yang menjadi salah satu mantan penduduk yang paling terkenal di Amsterdam bersama catatan hariannya yang ia tulis selama ia bersembunyi di rumahnya bersama keluarganya selama lebih dari 2 tahun sewaktu terjadi Perang Dunia ke II, buku harian ini telah diadaptasi menjadi sejumlah film dan drama.

Dalam catatan hariannya Anne Frank menyebut beberapa kali tentang suara lonceng Westertoren yang memang tak jauh dari rumah persembunyiannya. Rumah persembunyian itu diubah menjadi museum yang tiap tahunnya hampir 1,2 juta orang yang mengunjunginya. Dengan membayar ticket sebesar 11 Euro (sekitar Rp 185 ribu) kita bisa melihat peninggalan-peninggalan Anne Frank di dalam Museum ini.

Related Articles

Back to top button