Ketapel Raksasa di Taman Hardau
beerita.id – Ketika mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Swiss yang mendapat julukan negara terbersih dan terindah di dunia, dimana sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan Alpen, di Swiss saya sempatkan berkunjung di beberapa kota dan tak terkecuali di kota Zurich yang merupakan kota terbesar di Swiss, dan menjadi pusat perdagangan di negara tersebut.
Zurich menjadi kota yang sangat penting di dunia, bersama Jenewa, Zurich juga dikenal sebagai pusat perbankan dunia.
Ketika saya mengunjungi kota Zurich, sebagaimana kota-kota lain yang saya kunjungi, tentu kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk berjalan melihat ikon-ikon kota tersebut.
Ketika saya berjalan menyusuri bagian barat kota Zurich dan menemukan sebuah taman yang bernama Taman Hardau langsung saja saya dengan gembira menghampiri taman ini untuk melepas rasa lelah karena lama berjalan.
Sebuah taman yang indah dan perhatian saya langsung tertuju pada instalasi yang unik, sebuah patung dengan tinggi 15 meter yang terletak di tengah taman, instalasi berbentuk huruf Y Yang mengajak orang yang menikmati untuk sejenak merenung.
Instalasi ini adalah karya dari Seniman kontemporer Sislej Xhafa kelahiran tahun 1970 di Peja Kosovo, bekas wilayah Yugoslavia.
Karya-karya Sislej Xhafa hususnya bersifat pada isu-isu tentang identitas dan migrasi.
Patung atau instalasi ini menimbulkan kontroversi dari cara orang menafsirkannya, karena di satu sisi judul dari patung ini “Y” Yang ditafsir hanya sebagai pertanyaan mengapa?
Tapi di sisi lain juga berbentuk ketapel yang melambangkan simbol perlawanan berdasarkan cerita al kitab tentang Daud dan Goliat.
Dan tak kalah pentingnya patung ini juga berfungsi sebagai ayunan raksasa yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak anak yang berasal dari lingkungan sekitar untuk bermain.
Di malam haripun taman ini juga ramai dikunjungi pengunjung karena taman dan patung ini diterangi lampu yang cantik.
Sebagai seorang imigran Sislej Xhafa menentang topik-topik seperti identitas, migrasi dan perbedaan budaya dalam karya seninya, Karya-karyanya sering mengaitkan tema imigran dengan resistensi yang mereka alami di tanah air yang baru.
Setelah puas berkeliling dan menikmati Taman Hardau sayapun bergegas pergi dan mencari ikon-ikon lain yang lebih menarik di kota Zurich.
Dalam perjalanan pulang saya teringat ucapan Ibnu Batutah seorang penjelajah dunia yang sangat terkenal, “Bepergian itu membuat anda tidak bisa berkata-kata, kemudian mengubah anda menjadi pendongeng”.